Tahun 2015 ada Kabar penghentian sementara (moratorium) rekrutmen CPNS oleh kementerian PAN-RB, selama lima tahun ke depan, sempat membuat geger masyarakat. Namun, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menjelaskan, ternyata tahun depan masih ada tes calon abdi negara baru.

Kepala Biro Humas BKN, Tumpak Hutabarat menjelaskan, beberapa waktu lalu memang sempat ada kabar moratorium tes CPNS 2015 hingga 5 tahun ke depan. “Moratorium itu bukan berarti berhenti total. Tahun depan (2015, Red) masih ada tes CPNS,” katanya di Jakarta, Minggu, 14 Desember.

Meski begitu, Tumpak mengatakan, usulan kuota tes Penerimaan CPNS tahun 2015 depan diperketat. Dia menjelaskan instansi, khususnya pemerintah daerah, harus melihat dulu nota keuangan APBD masing-masing. Pemda dengan belanja pegawai sekitar 70 persen, dipastikan tidak akan mendapatkan alokasi CPNS baru. “Daerah-daerah itu kita minta untuk fokus menata CPNS dulu,” jelas dia. Sebab dengan alokasi anggaran 70 persen untuk belanja pegawai, diasumsikan sudah tidak butuh penambahan CPNS baru lagi. Jika ditambah, maka anggaran pemda habis untuk gaji pegawai saja.

Terkait kapan pelaksanaan tes penerimaan CPNS 2015 baru tahun depan, Tumpak menuturkan belum ada kepastian. Dia menjelaskan tes Penerimaan CPNS 2015 dipastikan digelar setelah rangkaian tes CPNS 2014 selesai semuanya. Meski sekarang mendekati pergantian tahun, Tumpak mengatakan, ada beberapa instansi yang belum melaksanakan tes CPNS 2014.


Selain itu, Tumpak juga belum bisa memberi penjelasan tentang kuota tes penerimaan CPNS 2015 nanti. Sebab panitia seleksi nasional (panselnas) akan membuat regulasi permohonan kuota CPNS 2015 baru yang ketat.

Sementara itu Tumpak juga memaparkan perkembangan penyelesaian tes CPNS 2014. Selain masih ada beberapa instansi yang belum menjalankan tes kompetensi dasar (TKD), pemberkasan nomor induk pegawai (NIP) juga belum diproses. “Meski ada instansi yang sudah mengumumkan kelulusan TKD, tetapi belum ada proses pemberkasan NIP di BKN sampai saat ini,” jelas dia.

Tumpak mengatakan, pemberkasan NIP bagi CPNS yang lulus tes 2014 tidak harus selesai tahun ini juga. Untuk urusan gaji dihitung mulai NIP sudah keluar, bukan saat dinyatakan lulus ujian. Khusus untuk instansi BKN sendiri, Tumpak menjelaskan juga belum ada pemberkasan NIP untuk CPNS 2015 baru.


Menyikapi rekrutmen penerimaan CPNS 2015, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Mustari Soba memastikan akan mempersiapkan kuota jika moratorium CPNS dibatalkan. Apalagi, kata dia, saat ini belanja PNS di Pemprov Sulsel masih berkisar antara 50 sampai 60 persen dari APBD. “Kalau yang berhak membuka pendaftaran itu yang punya belanja PNS di bawah 70 persen, artinya kita bisa membuka pendaftaran lagi,” jelas Mustari, malam tadi.

Mustari mengaku belum mengetahui informasi pembatalan moratorium PNS itu. Meski demikian, Pemerintah Provinsi Sulsel masih membutuhkan banyak PNS untuk menyeimbangkan beban kerja pemerintah daerah. “Banyak PNS yang pensiun dan mati setiap tahun. Tentu, kita butuh penggantinya pada pendaftaran penerimaan CPNS 2015,” jelas dia.

Sayangnya, Mustari masih belum bisa merinci berapa kebutuhan PNS yang ada di Pemprov Sulsel untuk 2015 mendatang. Pada Rekrutmen CPNS 2014, Pemprov Sulsel mengusulkan tambahan 385 PNS. Namun, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) hanya mengabulkan usulan 161 kuota saja. “Untuk 2014 saja kita masih kekurangan. Kalau diberikan kesempatan untuk menerima PNS tentu kita akan meminta tambahan kuota lagi,” jelasnya.

Sejauh ini, BKD provinsi Sulsel memang telah melakukan kajian kebutuhan tenaga PNS di 2015 mendatang. Sejauh ini, tenaga yang paling dibutuhkan adalah tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis. Pada dasarnya, BKD Sulsel sudah siap jika sewaktu-waktu Kemenpan RB akan membuka kembali pendaftaran PNS di Sulsel. “Kalau soal kajian kebutuhannya, kami sudah siapkan. Intinya, kalau memang pendaftaran CPNS 2015 akan dibuka kembali, kita siap saja. Hanya saya tidak bisa sebutkan seperti apa kebutuhan kita di Sulsel. Kita butuh membuka data lagi kalau begitu,” kata dia.


Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar, Kasim Wahab mengaku, belum mendapat surat resmi dari BKN maupun Kemenpan RB terkait aturan baru dalam penerimaan CPNS 2015 nanti. Karenanya, pihaknya masih merujuk ke aturan lama dimana daerah yang belanja pegawainya di atas 50 persen tidak akan diberikan formasi CPNS 2015.

Tahun ini, kata dia, Makassar masih diperbolehkan membuka formasi CPNS 2015 lantaran belanja pegawainya berkisar 49 persen. “Hampir lagi kita tidak dapat. Untungnya di bawah 50 persen. Tapi formasi yang diberikan hanya 88 orang,” tuturnya.

Kasim menuturkan, pada 2013 lalu Pemkot Makassar tidak mendapat jatah Lowongan CPNS 2015 lantaran belanja pegawainya mencapai 51,2 persen. Naiknya belanja pegawai tahun lalu disebabkan pembayaran sertifikasi yang sebelumnya menunggak, secara sekaligus. Sehingga mengubah APBD Makassar. Berbeda tahun ini, belanja pegawai masih normal lantaran tidak ada permasalahan di pembayaran sertifikasi.

Meski mendapat jatah Lowongan CPNS 2015, Kasim mengaku masih membutuhkan banyak pegawai, khususnya tenaga guru pendidikan dasar dan tenaga kesehatan. Dari kajian, saat ini Makassar membutuhkan guru pendidikan dasar berkisar 400 orang. “Sekarang banyak sekolah yang memasukkan permintaan guru PNS. Mereka ingin yang digaji oleh negara. Kalau honor kan sekolah yang gaji, jadi cukup menyedot anggaran sekolah,” jelasnya.

Sementara untuk tenaga formasi pendaftaran CPNS 2015 kesehatan dibutuhkan sekitar 300 orang, terdiri atas dokter dan tenaga perawat. “Yang terpenting itu tenaga kesehatan di pulau. Karena kita masih sangat kurang di sana, sehingga masyarakat pulau lebih banyak ke kota untuk berobat,” tutur Kasim.

Selain itu, pihaknya juga meminta ada tenaga sosial dan IT yang disekolahkan di Makassar. Sehingga pada saat perekrutan langsung ada yang bisa diambil dari hasil pendidikan tersebut.(eka-ful/ars-bas)